Detik - Detik Asmara Dalam Selimut Hati

Detik - Detik Asmara Dalam Selimut Hati : Pandanganku telah menyeruput kasih dalam lumbung cinta. Menebar wangi bagai bunga mawar di musim semi, kasihku menyelinap di antara semak - semak belukar yang bermahkotakan embun yang sengaja di tebar butiran asmara di pojok sana. Seiringan dengan seteguk anggur di jaring - jaring jemari. Memberi alunan di setiap aliran nafasnya dengan segudang janji dan harapan di masa depan sana.

Malam yang sunyi menyapu serta merenofasi lamunanku saat aku tertawan dalam lembah masa lalu dan impian indahku. Dia membisiki seberkas kehidupan nyata antara masa lalu dan masa depan. Syair dalam music beterbangan sambil tersenyum bagai kunang - kunang musim hujan di bulan agustus. Kemudian merayap di setiap dinding rumah yang mungil. Ketika aku mencoba membuka sedikit tabir masa depan, ketakutan yang telah menghampiriku, pikiranku jadi kacau tak berarah bagaikan keledai yang terpelungkup di lembah senyap dengan tangisan srigala yang sedang menyesali atas takdirnya, kenapa aku menjadi binatang yang buas ?, kepada siapakah aku harus bertanya tentang semua ini ?, haruskah ku kenang selalu sampai akhir dunia !, atau aku telah terperangkap dalam khayalan semu ?. Ya Allah. ya tuhan semesta jagad raya, engkau ciptakan kaki untuk melangkah di antara dua nasib di tangan-MU, tangan untuk pelayan masa lalu dan masa depan, mata untuk melihat keagungan - MU, mulut di takdirkan sebagai budak berlian bagi permainan pikiran yang terporos di dalam perut.

Terima kasi anda telah membaca kaTa Kata di bulan agustus yang berjudul Detik - Detik Asmara Dalam Selimut Hati